Jumat, 19 Februari 2016
Kamis, 17 Desember 2015
Tidak ada Rock N Roll di Indonesia tanpa pengaruh Slank, Potlot dan
semua tokoh penting musik Indonesia sekelas Anang hingga Oppie
Andaresta, Almarhum Imanez dan sebagainya, memang tidak bisa melepaskan
perjalanan karir mereka kecuali, pasti ada halaman dimana mereka akan
menulis kisah tersendiri mengenai potlot.
Potlot seperti warna tak terpisahkan dalam hari – hari anak muda saat itu, mereka berkumpul layaknya sekolah musik tanpa sertifikat dan untuk meneriakkan kebebasan dalam bermusik, inilah Potlot.
Masih ingat dengan tembang Rock Tolong Bu Dokter yang mencuat pada 1997? Flowers adalah proyek band eks pemain bass Slank yaitu Bongky Marcell. Setelah keretakan kontroversial di dalam tubuh salah satu band legendaris Indonesia Slank, Bongky meneruskan karirnya dengan mendirikan band rock n roll bernama The Flowers.
Hingga keluarlah album “17 tahun ke Atas (1996)” dengan formasi Boris “gitar”, Njet “vocal”, Bongky “Bass”, Cole “Gitar”, dan Chilling “Drum”. Mengandalkan tembang Tolong Bu Dokter, Ga ada Matinya featuring Kaka Slank, dan album ini pun terbukti bisa bersaing dengan album band-band rock lainnya pada masa itu.
Pada album, The Flowers memiliki karakter lain daripada yang lain didalamnya, memakai dua gitar Fender, suara instrument harmonika hingga saxophone,ditambah lirik musik yang nakal juga teriakan khas pada vocal Njet semakin menguatkan karakter pada band ini dan membuat ciri khas tersendiri bahwa sound the flowers memang beda dari band lain.
Tahun 1998, setelah merilis Album pertama, Flowers diterpa cobaan dengan meninggalnya salah satu personel mereka yaitu Cole. Kematian Cole “gitar”, sangat berpengaruh ke internal Flowers. Dan pada akhirnya Bongky pun keluar untuk bergabung dengan BIP, Chiling juga memilih membentuk Bunglon, Boris session gitar player pada band Oppie Andaresta, Nugie dan Iwa-K.
Hal ini membuat nama dan kualitas mereka menjadi sosok yang dipertanyakan. Sebagian mengatakan vakum, sebagian lagi mengatakan bubar dan sebagainya. bahkan tidak sedikit anak muda masa kini yang awam atau asing dengan nama Flowers. Padahal jika mereka yang paham perjalanan musik rock Indonesia, The Flowers adalah salah satu band rock n roll yang memiliki pengaruh tersendiri untuk ditempatkan sebagai bagian penting dari eksistensi rock n roll itu sendiri di Indonesia.
Beruntung Zaid Barmansyah alias Njet (vokal) dan Boris Simanjuntak atau Boris (gitar), dua orang yang tersisa dari formasi lama, menjadi pemrakarsa kembalinya band rock ‘n’ roll ini. Pertemuan mereka membawa kepada pencarian dan gonta ganti personel lewat jamming dari panggung ke panggung sampai akhirnya mereka menemukan personel tambahan yaitu, Dado Darmawan (drum), Leonardo Maitimu (bass) atau Rival Himran (Bass) dan Eugen Bounty (saksofon).
Potlot seperti warna tak terpisahkan dalam hari – hari anak muda saat itu, mereka berkumpul layaknya sekolah musik tanpa sertifikat dan untuk meneriakkan kebebasan dalam bermusik, inilah Potlot.
Masih ingat dengan tembang Rock Tolong Bu Dokter yang mencuat pada 1997? Flowers adalah proyek band eks pemain bass Slank yaitu Bongky Marcell. Setelah keretakan kontroversial di dalam tubuh salah satu band legendaris Indonesia Slank, Bongky meneruskan karirnya dengan mendirikan band rock n roll bernama The Flowers.
Hingga keluarlah album “17 tahun ke Atas (1996)” dengan formasi Boris “gitar”, Njet “vocal”, Bongky “Bass”, Cole “Gitar”, dan Chilling “Drum”. Mengandalkan tembang Tolong Bu Dokter, Ga ada Matinya featuring Kaka Slank, dan album ini pun terbukti bisa bersaing dengan album band-band rock lainnya pada masa itu.
Pada album, The Flowers memiliki karakter lain daripada yang lain didalamnya, memakai dua gitar Fender, suara instrument harmonika hingga saxophone,ditambah lirik musik yang nakal juga teriakan khas pada vocal Njet semakin menguatkan karakter pada band ini dan membuat ciri khas tersendiri bahwa sound the flowers memang beda dari band lain.
Tahun 1998, setelah merilis Album pertama, Flowers diterpa cobaan dengan meninggalnya salah satu personel mereka yaitu Cole. Kematian Cole “gitar”, sangat berpengaruh ke internal Flowers. Dan pada akhirnya Bongky pun keluar untuk bergabung dengan BIP, Chiling juga memilih membentuk Bunglon, Boris session gitar player pada band Oppie Andaresta, Nugie dan Iwa-K.
Hal ini membuat nama dan kualitas mereka menjadi sosok yang dipertanyakan. Sebagian mengatakan vakum, sebagian lagi mengatakan bubar dan sebagainya. bahkan tidak sedikit anak muda masa kini yang awam atau asing dengan nama Flowers. Padahal jika mereka yang paham perjalanan musik rock Indonesia, The Flowers adalah salah satu band rock n roll yang memiliki pengaruh tersendiri untuk ditempatkan sebagai bagian penting dari eksistensi rock n roll itu sendiri di Indonesia.
Beruntung Zaid Barmansyah alias Njet (vokal) dan Boris Simanjuntak atau Boris (gitar), dua orang yang tersisa dari formasi lama, menjadi pemrakarsa kembalinya band rock ‘n’ roll ini. Pertemuan mereka membawa kepada pencarian dan gonta ganti personel lewat jamming dari panggung ke panggung sampai akhirnya mereka menemukan personel tambahan yaitu, Dado Darmawan (drum), Leonardo Maitimu (bass) atau Rival Himran (Bass) dan Eugen Bounty (saksofon).